Padadasarnya Hakikat dan Karakteristik Karangan Semi Ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan. Penulisannya pun tidak semi formal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah. Fungsi Karya Ilmiah sebagai berikut: 1. sebagai rujukan, Karena itu aturan-aturan penulisan ilmiah tidak begitu ketat
Jakarta - Bagi mahasiswa, pastinya tidak asing dengan istilah karya ilmiah. Karya ilmiah merupakan karya tulis yang berisi paparan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau ilmiah merupakan karya tulis yang sengaja dibuat untuk memecahkan suatu masalah. Biasanya berisi mengenai fakta, data serta solusi mengenai isu yang dari buku Penulisan Karya Ilmiah yang disusun oleh Dra. Zulmiyetri, karya ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta umum serta ditulis menurut metodologi yang baik dan benar. Maksud dari penulisan karya ilmiah sendiri untuk berkomunikasi dengan orang lain tentang pengertiannya, karya ilmiah memiliki beberapa ciri antara lain1. Ditulis secara Ditulis berdasarkan penalaran yang logis sehingga apa yang ditulis oleh penulis sesuai dengan akal Tulisan didukung oleh data yang objektif. Maksudnya, data yang teruji kebenarannya secara Objektif, yakni ditulis atau dibukukan untuk individu atau kelompok kelompok Argumentasi teori yang benar, sahih dan Mengaitkan argumentasi empirik dengan mengetahui tentang pengertian dan ciri ciri dari karya ilmiah, berikut ini akan dijelaskan mengenai struktur karya ilmiah. Meskipun masing masing karya tulis memiliki gaya dan struktur tersendiri, namun secara universal struktur ini lebih umum digunakan sebagaimana dikutip dari sumber yang sama, yaitu1. Halaman JudulHalaman judul berisi topik yang dipilih untuk dibahas pada karya ilmiah tersebut. Pembuatan judul biasanya dibuat sespesifik halaman judul ini juga biasanya dimuat nama penulis, asal institusi atau lembaga, tanggal, bulan dan tempat karya ilmiah dibuat serta ditulis dengan format rata AbstrakStruktur karya ilmiah yang selanjutnya yaitu abstrak. Abstrak merupakan ringkasan dari keseluruhan isi atau materi yang ada di dalam karya ilmiah sendiri dimaksudkan untuk menjelaskan kepada pembaca secara ringkas dan PendahuluanBagian pendahuluan ini biasanya terdapat di paling awal materi karya ilmiah setelah halaman judul dan abstrak. Pada bagian pendahuluan, dibagi lagi menjadi 4 sub bab, antara laina. Latar belakang masalahPada sub bab latar belakang masalah, biasanya berisi penjelasan teoritis dan faktual dari isu atau permasalahan yang akan dibahas. Penjelasan dalam latar belakang masalah biasanya logis dan Rumusan masalahRumusan masalah berisi beberapa pertanyaan kritis dari masalah penelitian. Pertanyaan pertanyaan tersebut muncul dari penjelasan yang ada di latar belakang Tujuan penelitianPada sub bab tujuan penelitian dalam karya ilmiah berisi uraian singkat tentang tujuan penelitian tersebut dilaksanakan, serta apa yang ingin diwujudkan dari adanya penelitian Manfaat penelitianSesuai dengan nama sub babnya, pada bagian ini berisi deretan manfaat dari masalah yang diteliti. Biasanya, manfaat penelitian berkaitan dengan pengembangan ilmu Kerangka teoriKerangka teori ini biasa disebut sebagai materi inti. Terdapat beberapa sub bab dalam kerangka teori, antara laina. Landasan teoriLandasan teori dalam karya ilmiah biasanya berisi pembahasan akan fenomena secara rinci beserta hubungan antar Hipotesis penelitianHipotesis penelitian merupakan kesimpulan sementara berdasarkan kerangka pemikiran sebelum dilaksanakan suatu Metode penelitianBerisikan metode yang digunakan dalam penelitian. Metode penelitian diartikan sebagai sebuah langkah-langkah yang ditempuh oleh penulis atau peneliti untuk mendapatkan hasil penelitian yang dua metode penelitian yang kerap kali digunakan yaitu metode kualitatif dan kuantitatif. Kualitatif adalah metode penelitian yang berfokus untuk melakukan analisa secara deskriptif terhadap suatu masalah. Sedangkan, kuantitatif merupakan metode penelitian yang lebih fokus dengan analisa terhadap angka, tabel, dan Jenis PenelitianPemilihan jenis penelitian akan menentukan langkah apa yang perlu dilakukan untuk mendapatkan hasil. Langkah-langkah penelitian antara lain tujuan, tempat pelaksanaan, tujuan umum, sifat masalah, dan ruang lingkup Definisi Konsep dan Operasional VariabelDefinisi konsep bisa dipahami sebagai sebuah konsep tentang variabel penelitian. Sedangkan operasional variabel artinya penjelasan secara sistematik dan operasional tentang ukuran dari variabel yang akan Populasi dan Sampel PenelitianPopulasi sendiri adalah keseluruhan dari subjek penelitian. Sementara sampel penelitian yaitu, sebagian subjek penelitian yang akan Jenis, Sumber dan Teori Pengumpulan DataBagian ini menguraikan terkait apa jenis data yang digunakan dalam penelitian dan bagaimana cara mengumpulkan data untuk Teknik Analisis/Pengujian DataBagian ini berisi penjelasan mengenai cara pengolahan sekaligus cara menganalisis data dalam penelitian yang Pembahasan penelitianBagian ini merupakan bagian yang paling panjang dalam karya ilmiah. Hal ini dikarenakan pembahasan memuat tentang penjelasan dari rumusan masalah, tujuan, manfaat, kerangka teori, dan tentunya metode bagian yang perlu dijelaskan, diantaranya yaitua. Gambaran umum objek Deskripsi hasil Pengujian Interpelasi hasil pengujian PenutupBagian penutup merupakan bagian yang berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang KesimpulanKesimpulan dalam karya ilmiah terletak di bagian akhir. Pada sub bab ini biasanya memuat memuat pendapat dari karya ilmiah yang telah dibuat oleh peneliti atau SaranPada bagian saran, peneliti atau penulis dapat memberikan saran berupa pesan-pesan. Tujuannya untuk mengarahkan peneliti yang hendak melakukan penelitian yang sama, sehingga dapat berjalan dengan lebih Daftar PustakaDaftar pustaka sendiri merupakan sebuah daftar yang memuat sumber informasi atau referensi teori yang digunakan oleh peneliti atau penulis dalam penelitiannya. Dalam penulisannya ada formatnya tersendiri yaitu dimulai dari nama penulis buku yang dikutip, judul tulisan, nama penerbit buku atau karya akademik, identitas, dan waktu LampiranLampiran dalam karya ilmiah berisi data yang berhasil diperoleh dan proses analisis data pada saat penelitian berlangsung. Simak Video "Peringati 25 Tahun Reformasi, Mahasiswa Demo di Patung Kuda Jakpus" [GambasVideo 20detik] lus/lus
Pengelompokkantiga bagian karya ilmiah juga diungkapkan oleh Arifin (2003) antara lain, bagian pembuka karangan ilmiah, bagian inti karangan ilmiah, dan bagian penutup karangan ilmiah. Tiga bagian tersebut dirinci lagi menjadi sebagai berikut. Bagian pembuka terdiri atas 9 bagian yaitu: Kulit luar; Halaman judul; Halaman pengesahan (jika perlu)
Di artikel Bahasa Indonesia kelas 11 ini kita akan membahas mengenai apa itu karya tulis ilmiah, ciri-ciri, jenis, hingga contohnya. — Kamu tau nggak, ternyata banyak lho dari kita yang masih belum mengetahui atau memahami apa itu karya tulis ilmiah dan apa saja jenis-jenisnya? Padahal, kamu perlu menguasainya karena karya ilmiah akan dibutuhkan dalam kegiatan pendidikan dan pekerjaan di masa mendatang. Singkatnya, karya ilmiah adalah tulisan yang berisi tentang fenomena yang ditulis berdasarkan kenyataan. Informasi dalam karya ilmiah terdiri atas fakta, data, serta solusi yang coba dipecahkan melalui suatu kajian. Supaya semakin jelas yuk kita simak penjelasan lengkap tentang pengertian, ciri-ciri, jenis, hingga contoh karya tulis ilmiah berikut ini! Pengertian Karya Tulis Ilmiah Karya tulis ilmiah adalah tulisan atau laporan tertulis yang memaparkan hasil penelitian atau kajian suatu masalah oleh seseorang atau kelompok dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan. Karya tulis ilmiah juga biasa disebut sebagai tulisan akademis academic writing karena biasa ditulis oleh akademisi perguruan tinggi, dosen, dan mahasiswa. Bentuk tulisan ini tentunya juga memiliki tujuan dan manfaat. Baca Juga Karakteristik Karya Tulis Ilmiah beserta Tujuan dan Manfaatnya Tujuan Karya Tulis Ilmiah Salah satu tujuan karya tulis ilmiah adalah untuk melatih keterampilan dasar dalam melakukan penelitian. Sementara itu, manfaat karya ilmiah adalah untuk menyumbang bagi perluasan cakrawala ilmu pengetahuan masyarakat. Berikut ciri-ciri karya tulis ilmiah yang bisa kamu pahami Bentuk Karya Tulis Ilmiah Karya tulis ilmiah secara umum memiliki beberapa bentuk, tergantung tujuan dan sasaran pembacanya. Ada 3 bentuk karya tulis ilmiah, di antaranya adalah karya tulis ilmiah populer, semi formal, dan formal. 1. Karya Tulis Populer Diungkapkan dalam bentuk ringkas, ragam bahasanya populer atau lebih santai dan menarik dengan kalimat yang mudah dipahami, dan umumnya disukai banyak orang serta dapat dimuat di media massa. 2. Karya Tulis Semi Formal Penulisannya mengikuti kaidah bentuk formal, namun penyajiannya lebih sederhana. Wujudnya dapat berupa laporan atau makalah. 3. Karya Tulis Formal Wujudnya haruslah memenuhi unsur-unsur kelengkapan akademis secara lengkap. Misalnya skripsi, tesis, maupun disertasi. Baca Juga Berbagai Pemikiran Ilmiah dalam Penulisan Karya Tulis Ilmiah Jenis-Jenis Karya Tulis Ilmiah Sekarang, yuk kita kenali apa saja jenis karya tulis ilmiah. Berikut penjelasannya 1. Artikel Artikel adalah tulisan yang berisi pendapat subjektif tentang suatu masalah atau peristiwa. Biasanya, artikel jenis ini disebut juga sebagai artikel opini yang dapat kamu baca di surat kabar ataupun majalah. Sedangkan dalam konteks ilmiah, artikel ilmiah merupakan karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau buku yang ranahnya adalah penelitian dan keilmuan. Oleh sebab itu, artikel ilmiah diangkat dari hasil pemikiran, kajian pustaka, ataupun hasil pengembangan sebuah proyek, yang keseluruhan harus berdasarkan fakta sehingga sifatnya objektif ya! 2. Makalah Kamu pasti pernah, kan mendapat tugas sekolah untuk membuat makalah. Saat pertama kali mendengarnya, kamu penasaran nggak, tentang apa itu makalah? Makalah adalah salah satu bentuk karya ilmiah yang menyajikan sebuah masalah. Dalam penyelesaiannya, makalah juga mengandalkan data yang ada di lapangan. Karya ilmiah ini bersifat empiris dan juga objektif. Dalam penyajiannya, makalah biasanya dipresentasikan dalam sebuah kegiatan seminar. 3. Skripsi Karya ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa untuk mendapatkan gelar sarjana S1 Skripsi merupakan karangan ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa sebagai bagian dari persyaratan akhir pendidikan akademisnya. Baca Juga Bagaimana Sistematika Penulisan Karya Tulis Ilmiah? 4. Kertas Kerja atau Work Paper Pada dasarnya sama dengan makalah. Namun, dibuat dengan analisis yang lebih mendalam dan tajam serta dipresentasikan pada seminar atau lokakarya yang biasanya dihadiri oleh ilmuwan. 5. Paper Sebutan khusus untuk makalah di kalangan mahasiswa dalam kaitannya dengan pembelajaran dan pendidikannya sebelum menyelesaikan jenjang studi Diploma, S1, S2, atau S3. Sistematika penulisannya pun sama dengan artikel dan makalah, tergantung panduan yang berlaku di perguruan tinggi yang bersangkutan. 6. Tesis Karya tulis ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan program studi S2 atau pascasarjana yang bersifat lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang didapat dari penelitian yang dilakukan individu yang bersangkutan. 7. Disertasi atau thesis Diperuntukkan bagi mahasiswa program S3 atau tugas akhir untuk meraih gelar Dr. atau Doktor. Adapun dalam pengerjaannya, disertasi lebih berfokus mengemukakan hasil analisis oleh penulis, yang dapat dibuktikan kebenaran, kecocokan, dan keakuratan data dengan realita yang ada. Disertasi harus berisi suatu temuan terbaru dari penulis itu sendiri yang bersifat orisinal. Nah itu tadi beberapa jenis karya tulis ilmiah. Kira-kira kamu sudah pernah menulis karya ilmiah yang mana nih? Contoh Karya Tulis Ilmiah KECERDASAN JAMAK PADA MANUSIA Kajian Teoritis tentang Kecerdasan Jamak yang Dimiliki Manusia Ayu N. KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala rahmat-Nya makalah in dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih atas bantuan darl pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangsih baik dalam bentuk materi maupun pikiran. Harapan penulis, semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca agar di lain kesempatan dapat memperbaiki makalah ini agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis, penulis yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk perbaikan makalah ini. Jakarta, November 2019 Penulis KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tuan Penulisan Manfaat Penulisan BAB II PEMBAHASAN Pengertian Kecerdasan jenis-jenis Kecerdasan Penerapan Teori Kecerdasan Jamak dalam Pendidikan Kecerdasan Ganda dan Perubahan Paradigmatik Pembelajaran Keunggulan dan Kelemahan Kecerdasan Jamak BAB I PENUTUP Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Manusia diciptakan unik. Inilah yang sejak lama dalam ilmu pendidikan dikenal dengan konsep perbedaan individual. Oleh karena itu, sistem klasikal sebenarnya tidak sesuai dengan konsep perbedaan individual karena sistem klasikal menganggap semua siswa yang ada dalam suatu kelas dipandang homogen. Kondisi in lebih diperparah lag dengan penggunaan metode ceramah dalam proses belajar mengajar. Adanya metode ceramah, materi yang diajarkan sama, prasyarat kemampuan yang dimiliki siswa dianggap sama, tugas-tugas yang diberikan Kepada siswa juga sama, dan media dan alat peraga yang digunakan juga sama. Akhirnya, hasil akhir pengetahuan, sikap, dan keterampilan atau yang disebut sebagai tujuan instruksional yang diharapkan juga sama, Bahkan tes hasil belajar yang digunakan untuk mengukur kompetensi siswa juga sama. Itulah karakteristik sistem klasikal dalam proses pembelajaran. Pelaksanaan sistem itulah yang kemudian memperoleh kritik dari banyak pakar yang berpihak kepada sistem pendidikan individual, Salah satunya adalah Howard Gardner, seorang profesor ilmu saraf neurology, dari Universitas Harvard pada tahun 1984 Suparlan, 20041 98. Kontribusi Gardner yang sangat besar dalam ilmu pendidikan dan ilmu pengetahuan pada umumnya adalah teori tentang kecerdasan ganda, sebagaimana tertuang dalam bukunya bertajuk Frame of Mind The Theory of Multiple Intelligence yang menyebutkan tujuh tipe kecerdasan manusia, yakni sebagai berikut. Linguistic intelligence atau kecerdasan linguistik bahasa. Musical intelligence atau kecerdasan musikal Logical-mathematical intelligence tau kecerdasan Visual/spatial intelligence atau kecerdasan visual/spasial Body/kinesthetic intelligence atau kecerdasan Ragawi/kinestetik Intrapersonal intelligence atau kecerdasan intrapersonal Metode pembelajaran Multiple intelligences merupakan salah satu metode alternatif untuk mencairkan kebuntuan proses pembelajaran baik di sektor formal maupun informal. Multiple Intelligences pada awalnya merupakan Kerangka berpikir sebagai pengembangan dari konsep kecerdasan IQ Intelligence Quotient. Rumusan Masalah Apa pengertian kecerdasan jarak? Apa saja macam-macam kecerdasan jamak tersebut? Bagaimana penerapan teori kecerdasan jamak dalam pendidikan? Apa saja keunggulan dan kelemahan kecerdasan jamak? Tujuan Penulisan Agar mengetahui pengertian kecerdasan. Mengetahui Macam-macam kecerdasan. Mengetahui penerapan multi kecerdasan dalam pembelajaran. Manfaat Penulisan Menambah pengetahuan dan wawasan pembaca tentang kecerdasan jamak yang dimiliki manusia. Menambah pengetahuan dan wawasan pembaca tentang kecerdasan musik manusia. Mengetahui aplikasi kecerdasan jamak dalam bidang pendidikan. BAB III PENUTUP Simpulan Teori Multiple Intelligences tidak saja dapat diukur oleh kemampuan matematika, logika, dan bahasa sebagaimana konsep kecerdasan klasik, melainkan setidaknya ada delapan kecerdasan manusia yang dapat dikembangkan, Ke delapan jenis kecerdasan tersebut adalah kecerdasan linguistik, kecerdasan matematis-logis, kecerdasan visual-spasial, kecerdasan kinestetik, kecerdasan musik, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal dan kecerdasan naturalis. Teori Multiple Intelligences pada perkembangannya tidak saja merubah paradigma berfikir tentang kecerdasan tetapi juga menjelma menjadi metode pembelajaran yang inovatif dan kreatif sehingga proses pembelajaran dapat menyenangkan dan tidak monoton. Saran Penyusun menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat kesalahan dan jauh dan kesempurnaan. Penyusun akan memperbaiki makalah in dengan berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran mengenai penyajian makalah ini. DAFTAR PUSTAKA Armstrong, T. 2002. Sekolah Para juara Menerapkan Multiple Intelligences di Dunia Pendidikan, Bandung Kaifa. Budiningsih, C. Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta Rineka Cipta. Campbell, L, et al. 1996. Teaching and Learning through Multiple intelligences, Massachusetts Allyn and Bacon. Dalton, J. 1990. Creative Thinking and Cooperative Talk in Small Group, Australia Thomas Nelson. Dryden, 1999. Revolusi Cara Belajar Keajaiban Pikiran. Bandung Kaifa, Fadli. 2010. Teori Kecerdasan Ganda. Dalam diakses pada 1 November 2019. Meier, Dave. 2000. The Accelerated Learning Mandbook A Creative Guide to Designing and Delivering Faster, More Effective Training Programs. Massachusetts Allyn and Bacon. — Nah, itu tadi penjelasan mengenai pengertian, bentuk, jenis-jenis karya ilmiah, hingga contohnya. Semoga artikel ini mudah untuk kamu pahami ya! Untuk menulis karya tulis ilmiah yang baik, kita juga harus mengetahui tentang sistematika karya tulis ilmiah. Hal ini supaya tulisan kita dapat dipahami oleh pembaca dengan baik. Yuk, belajar menulis karya ilmiah lewat video belajar beranimasi di ruangbelajar. ReferensiSuherli dkk. 2017. Bahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas 11. Jakarta Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud. Artikel diperbarui 27 Januari 2023.
Karanganilmiah dan karangan non ilmiah merupakan dua diantara jenis-jenis karangan yang ada.Kedua jenis esai memiliki karakteristik mereka sendiri yang membuatnya berbeda. Pada artikel ini, kita akan mengetahui karakteristik dari dua esai sambil mendiskusikan lokasi perbedaan. Pembahasannya adalah sebagai berikut! 1. Karangan Non Ilmiah
Karya non ilmiah yang dikenal dengan karangan tidak ilmiah merupakan bentuk tulisan yang dibuat dengan tidak berdasarkan pada laporan hasil penelitian, artinya penulis yang membuatnya lebih mengedepankan pada kemampuan untuk mengajak pembaca dalam memahami alur ceritanya secara nyata. Disisi lain, dalam berbagai jenis karya non ilmiah seperti puisi, novel, cerpen, dongeng, ataupun roman memiliki karakteristik tertentu sehingga membuat karya ini mampu mempertahankan eksistensinya dalam kepenulisan. Karya non ilmiah adalah karya tulisan yang senantisa menyajikan fakta pribadi tentang sistem pengetahuan dan pengalaman si penulis dalam menggambarkan jalan ceritanya di kehidupan sehari-hari sehingga untuk gaya pembahasaan yang dipakai ialah gaya bahasa popular atau tidak formal. Ciri Karya Non Ilmiah Untuk memperjelasnya, berikut ini setidaknya karakteristik khas pada karya non ilmiah. Antara lain; Ditulis berdasarkan fakta pribadi Karangan non ilmiah berupakan bentuk tulisan yang didasarkan pada pengamalan pribadi seorang penulis dalam menggambarkan jalan ceritanya. Konteks ini dapat dilihat pada karya Habiburrahman El Shirazy yang banyak membuat novel dengan berlatarbelakang kehidupan di Timur Tengah, alasannya karena beliau sendiri pernah menempuh pendidikan di sana. Fakta yang disimpulkan subyektif Hakekatnya karya tidak ilmiah bukan berdasarkan pada arti penelitian tapi dari pengalaman, pengetahuan, dan imajinasi pribadi dan tidak perlu berupa fakta serta dapat di dramatisir. Sehingga prihal inilah setiap bentuknya tidak dapat disimpulkan secara subjektif. Gaya bahasa konotatif dan populer Gaya bahasa yang dipergunakan dalam tulisan tidak ilmiah ialah pembahasaaan untuk khalayak umum, artinya dengan gaya bahasa populer. Alasannya karya ini tidak ditulis berdasarkan pada hasil penelitian faktual obyektif, artinya fakta dan obyek yang diteliti harus berkesinambungan atau sesuai, serta bisa dibuktikan. Tidak memuat hipotesis Karya tidak ilmiah pada struktur kepenulisannya tidak memuat unsur hipotesis penelitian, alasannya karena karya tersebut tidak berdasarkan pada bukti. Sehingga setiap penulis yang membuatnya bebas untuk membawa alur jalan cerita yang ditentukan. Penyajian dibarengi dengan sejarah Biasanya proses pembuatan karya tidak ilmiah dibarengi dengan pemahaman sejarah. Prihal ini tentusaja memberikan pemahaman bahwa setiap penyajiannya memanglah tetap memberikan edukasi bagi penikmat sekaligus pembuatnya. Bersifat imajinatif Jikalau kritik dalam sebuah karya ilmiah harus berdasarkan pada bukti, sedangkan dalam karya non ilmiah tidak, akan tapi hanya berdasarkan apa yang dipikirkan pengarang saja. Pemikiran inilah yang kemudian dikenal dengan imajinatif pembuatnya. Situasi didramatisir Proses pembuatan berbagai jenis karya ilmiah senantisa menggunakan ragam bahasa ilmiah atau bahasa yang sesuai dengan kode etik penulisan karya ilmiah, sedangkan karya non ilmiah tidak memiliki ketentuan seperti itu. Dalam karya non ilmiah penulis bebas menggunakan model bahasa apa yang diinginkan. Akibatnya kadangkala situasi dalam jalan cerita dapat di dramatisir. Tanpa dukungan bukti Proses pembuatan dalam karya tulisan tidak ilmiah biasanya tidak disertakan dengan dukungan bukti, prihal karya tersebut benar-bener terjadi. Meski demikian, untuk jalan ceritanya kadang-kadang terjadi dalam kehidupan si penulis. Penjabaran tersebut bisa dilihat dari karya Andrea Hirata, seorang novelis yang memberikan pengamalan hidupnya dalam tulisan Laskar Pelangi. Sifat Karya Non Ilmiah Tulisan yang berupa karya non ilmiah memiliki beberapa sifat, diantaranya yaitu Emotif, yaitu lebih menekankan pada refleksi dari sebuah perasaan yang terkadang melampui kebenaran Persuasif, yaitu mempengaruhi pikiran pembaca Subjektif, yaitu tidak didukung oleh data dan fakta, dan over claiming Contoh Judul Karya Non Ilmiah Sebagai upaya memberikan pemahaman. Berikut ini contoh karya non ilmiah dan pengarangnya yang sudah masyhur di masyarakat. Antara lain; Jenis Karya Non Ilmiah Judul Karya Non Ilmiah Pengarang Novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin Tere Liye Puisi Debu Emha Ainun Nadjib Drama Romeo and Juliet William Shakespeare Cerpen Bersiap Kecewa Bersedih Tanpa Kata-Kata Putu Wijaya Roman Azab dan Sengsara Merari Siregar Dongeng Putri Duyung The Little Mermaid Hans Christian Andersen Itulah saja artikel yang bisa kami uarikan pada semua pembaca berkenaan dengan karakteristik karya non ilmiah dan sifatnya kepenulisannya. Semoga memberikan wawasan bagi kalian.
PEMBAHASAN A. HAKIKAT KARYA ILMIAH. 1. Pengertian Karya Ilmiah. karya ilmiah adalah suatu karangan disusun secara sitematis dan bersifat ilmiah. Sistematis berarti karangan atau karya tulis tersebut di susun menurut aturan tertentu sehingga kaitan antara bagian-bagian tersebut sehingga sangat jelas dan padu.
Karya Ilmiah adalah teks yang dibuat berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan, tinjauan, ulasan, kajian, atau pemikiran yang menggunakan cara kerja ilmiah oleh perseorangan atau kelompok yang disajikan dalam bentuk tertulis dan disusun secara sistematis. Karya ilmiah memiliki ciri atau karakteristik sebagai berikut Objektif Setiap fakta dan data yang diungkapkan dalam karya ilmiah berdasarkan bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan. Netral Setiap pernyataan atau penilaian bebas dari kepentingan-kepentingan tertentu, baik kepentingan pribadi maupun kelompok. Sistematis Karya ilmiah mengikuti pola pengembangan tertentu. Logis Karya ilmiah menggunakan pola penalaran induktif atau deduktif. Teoretis Karya ilmiah dapat dijadikan sebagai bahan rujukan dalam pengambilan keputusan. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa selain memiliki sifat ilmiah, sebuah karya ilmiah dapat dipakai sebagai rujukan pengambilan keputusan karena bersifat teoretis. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah D.
Darisegi bentuk, karangan ilmiah memiliki pendahuluan (preliminaris) yang tidak selalu terdapat pada karangan semi-ilmiah. Beberapa contoh penalaran induktif dengan cara generalisasi adalah sebagai berikut: 1) Berdasarkan pengalaman, seorang ibu dapat membedakan atau menyimpulkan arti tangisan bayinya, sebagai ungkapan rasa lapar atau haus
– Karya ilmiah adalah tulisan atau karangan yang disusun secara sistematis dan logis yang berisikan ilmu pengetahuan. Karya tulis ilmiah berisikan berbagai macam ilmu pengetahuan yang dituliskan secara sistematis sesuai dengan metodologi penelitian yang tulis ilmiah memiliki isi yang bervariatif tergantung pada jenis karyanya. Berikut jenis-jenis karya ilmiah Artikel ilmiah Artikel ilmiah adalah karya tulis ilmiah yang berisi artikel tentang suatu penelitian maupun penjelasan atas suatu ilmu pengetahuan. Dilansir dari Newton Gresham Library, artikel ilmiah menyajikan temuan penelitian oleh para peneliti dan ilmuan dengan referensi karya sebelumnya pada bidang studi yang juga Perbedaan antara Topik dan Judul dalam Karya Ilmiah Makalah Arifin E Zanal dalam buku berjudul Dasar-Dasar Penulisan Karangan Ilmiah Lengkap dengan Kaidah Bahasa Indonesia yang Benar Untuk Perguruan Tinggi 2000 menyebutkan bahwa makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris dan obyektif. Data empiris terebut biasanya dianalisis secara obyektif dan logis oleh pembuat makalah sesuai dengan bidang ilmu pengetahuannya. Makalah adalah karya tulis yang paling sering dibuat mulai dari siswa sekolah dasar hingga mahasiswa perguruan tinggi. Kertas kerja Kertas kerja adalah karya ilmiah yang menganalisis data yang bersifat empiris dan obyektif seperti halnya makalah. Perbedaanya adalah kertas kerja menganalisis data secara lebih mendalam juga terperinci. Hal tersebut dilakukan karena kertas kerja biasanya menjadi bahan diskusi dalam sidang maupun seminar ilmu pengetahuan. Skripsi Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang menjadi syarat kelulusan bagi mahasiswa di tingkat Sarjana S1. Skripsi berisi penelitian serta pembahasan suatu topik dalam bidang ilmu pengetahuan tertentu.
Untukitu, peneliti dan guru pengampu ingin membantu siswa meningkatkan hasil menulis karangan sederhana dengan menggunakan model pembelajaran CIRC. C. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut. 1.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Halo sobat Kompasiana!Kecakapan menulis merupakan salah satu aspek kecakapan Bahasa yang sangat penting, dengan memiliki keterampilan menulis, maka seseorang akan dapat mengungkapkan ide, pikiran, serta kemampuan seseorang untuk terampil melalui dari itu, dalam menulis perlu memperhatikan beberapa aspek termasuk dalam menulis suatu karangan. Dalam menulis suatu karangan diperlukan pemahaman yang baik agar dapat menghasilkan karangan yang sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku. Dalam hal ini perencanaan karangan diperlukan. Perencanaan karangan merupakan tahap awal yang dilakukan oleh seorang pengarang untuk mengumpulkan informasi, merumuskan masalah, menentukan pembatasan masalah, mengamati objek yang ditulis, dan menuangkan gagasannya dari awal penulisan hingga akhir penulisan. Penggolongan karangan menurut bobot isinya1. Karangan ilmiahSuatu karangan yang ditulis berdasar pada kenyataan ilmiah yang didapatkan dari Karangan ilmiah populerKarangan Pengetahuan yang menyajikan fakta pribadi dan ditulis berdasarkan metodologi penulisan yang Karangan non-ilmiahKarangan yang ditujukan kepada masyarakat umum yang berisikan tentang pengetahuan, rekaan maupun cerita dengan teknik penyajian sederhana terkait hal yanng ada dalam kehidupan sehari-hari. Penggolongan karangan menurut cara penyajian dan tujuan penyampaiannya1. NarasiBerisikan aspek terkait rangkaian cerita yang membentuk DeskripsiKarangan yang menggambarkan sesuatu dengan jelas dan EksposisiBerupa petunjuk, uraian, maupun paparan tentang suatu maksud dan ArgumentasiKarangan yang mengemukakan alasan dengan menyertakan bukti kuat dan PersuasiDitulis untuk mengajak, menghimbau, ataupun mempengaruhi pembaca untuk melakukan pembuatan perencanaan karya tulis ilmiah adalah sebagai berikut1. Pra-penulisan2. Penulisan3. Penyuntingan EditingSemua karya tulis ilmiah pasti memiliki tahap perencanaan dan kerangka karangan yang sistematis. Tahapan awal yang perlu kita rencanakan adalah pemilihan topik yang menarik untuk ditinjau, pemilihan judul yang mewakili pemikiran dari hasil penelitian yang akan ditulis, menentukan tujuan penulisan untuk menyampaikan maksud dan tujuan dari penulisan, dan menentukan kerangka karangan untuk mempermudah kita menciptakan karya tulis yang sistematis. Setelah karya tulis ilmiah selesai, kita masih perlu membaca ulang dan merevisi isi karya ilmiah, dengan adanya tahap revisi semua kesalahan dan kekurangan dapat diantisipasi untuk segera diperbaiki. 1 2 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
KarakteristikAbstrak Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan abstrak adalah sebagai berikut. 1. Bentuk tulisan bersifat: a) informatif kualitatif atau kuantitatif bergantung jenis laporan atau karya ilmiah, b) deskriptif, analisis, induktif, atau deduktif bergantung pada jenis laporan atau karya ilmiah.
Seorang dosen maupun mahasiswa tentu memahami pentingnya karakteristik penulisan karya ilmiah yang memiliki banyak sekali dampak positif. Umumnya pihak dosen akan melakukan penelitian dan kemudian melibatkan mahasiswa, dinas terkait penelitian, maupun sejumlah perusahaan yang masih terkait. Semua pihak yang terlibat di dalam penelitian ini akan memiliki peran krusial masing-masing. Misalnya untuk dosen sebagai pemilik idea atau gagasan penelitian, dan dinas maupun perusahaan terkait menjadi sumber pendanaan atau objek penelitian. Baca juga Seberapa Penting Peran Dosen Dalam Akreditasi Kampus? Sekilas Tentang Karya Tulis Ilmiah Karakteristik dalam Penulisan Karya Ilmiah 1. Logis2. Data Sesuai Fakta 3. Bersifat Objektif4. Isi Sistematis5. Pembahasan Sesuai dan Menyeluruh 6. Dapat Diuji Kebenaranya Kiat Meminimalkan Kesalahan saat Menyusun Karya Ilmiah Menyusun Kerangka Karya Ilmiah Menulis di Momen yang MendukungDibaca Ulang Fokus pada Topik Sekilas Tentang Karya Tulis Ilmiah Sebelum memahami lebih dalam mengenai penulisan karya ilmiah maka penting pula untuk mengetahui dulu apa itu karya ilmiah. Jadi, karya tulis ilmiah adalah sebuah tulisan ilmiah yang disusun untuk memecahkan suatu permasalahan. Pemecahan masalah ini menggunakan sejumlah landasan teori dan juga metode-metode ilmiah. Secara umum sebuah karya ilmiah akan terdiri dari data, fakta, dan juga solusi dari sebuah permasalahan yang akan diteliti atau diangkat dalam sebuah penelitian. Hasil penelitian ini kemudian akan dibahas sampai tuntas di dalam penulisan karya ilmiah. Lengkap pula dengan berbagai dasar teori yang menguatkan hasil penelitian tersebut. Namun, hasil penelitian tidak selalu sama persis dengan dasar teori yang dijadikan landasan. Bisa juga berbeda, yang kemudian hasil penelitian tersebut dianggap sudah mematahkan teori yang menjadi landasan penelitian tadi. Hasil penelitian baru ini kemudian menjadi dasar bagi penelitian terkait untuk seterusnya. Karakteristik dalam Penulisan Karya Ilmiah Setelah hasil penelitian didapatkan maka langkah selanjutnya tentu saja melakukan penulisan karya ilmiah yang membahas hasil penelitian tersebut. Penulisannya kemudian harus memenuhi sejumlah karakteristik, yang akan menentukan hasil tulisan tersebut bisa disebut sebagai karya tulis ilmiah atau tidak. Adapun bentuk karakteristik khas dari karya ilmiah ini adalah sebagai berikut 1. Logis Karakteristik pertama dari sebuah karya tulis ilmiah adalah logis, yakni suatu permasalahan yang sifatnya logis. Kemudian diteliti yang sifatnya logis pula. Maksudnya adalah bisa dinalar dan dipahami oleh siapa saja yang membaca karya tulis ilmiah tersebut. Sehingga tidak ada unsur dan kesan isinya dikarang bebas. 2. Data Sesuai Fakta Data yang dijabarkan dan disampaikan di dalam penulisan karya ilmiah haruslah data yang sesuai fakta. Yakni mengacu pada hasil penelitian. Misal meneliti sebuah zat A, ketika dilakukan sejumlah penelitian dengan penambahan zat B akan membentuk reaksi apa saja. Reaksi ini kemudian disampaikan di dalam karya ilmiah tanpa dikurangi maupun ditambahkan. 3. Bersifat Objektif Sifat penelitian adalah objektif, sehingga benar-benar sesuai dengan kondisi real di lapangan. Tanpa ada kemungkinan dan keinginan untuk menjadikannya subyektif sebagaimana yang diinginkan oleh peneliti maupun pihak terkait penelitian tersebut. 4. Isi Sistematis Dalam penulisan karya ilmiah juga terdapat unsur sistematis, ketentuannya sudah jelas dan masih dipertahankan sampai sekarang. Misalnya struktur penulisan dimulai dengan pendahuluan, pembahasan, isi karya ilmiah, dan terakhir adalah kesimpulan. 5. Pembahasan Sesuai dan Menyeluruh Pembahasan di dalam karya ilmiah juga harus sesuai, yakni sesuai dengan hasil penelitian dan bisa dibuktikan. Selain itu pembahasannya juga harus menyeluruh sehingga tidak ada yang tertinggal dan bisa menyebabkan persepsi yang salah. 6. Dapat Diuji Kebenaranya Isi di dalam penulisan karya ilmiah memang wajib bisa diuji kebenarannya, sehingga sesuai dengan poin sebelumnya yang harus logis dan sifatnya objektif. Sebab hal ini akan membantu memberikan data yang valid dan bukan direkayasa. Memahami apa saja yang perlu dilakukan dalam penulisan karya ilmiah sesuai karakteristik di atas sangat penting. Sehingga isi karya ilmiah memang bisa diterima sekaligus dibuktikan kemudian diterapkan. Kiat Meminimalkan Kesalahan saat Menyusun Karya Ilmiah Memahami dengan baik mengenai karakteristik dari karya ilmiah yang dipaparkan di atas, akan membantu meminimalkan kesalahan. Namun, ketika kesalahan masih saja dijumpai dan dilakukan tanpa sengaja. Maka Anda bisa mencoba beberapa kiat berikut untuk membantu meminimalkan kesalahan umum dalam menyusun karya ilmiah Menyusun Kerangka Karya Ilmiah Kesalahan umum dalam penyusunan karya ilmiah ada banyak, dan salah satunya adalah struktur yang tidak sistematis. Hal ini tentu akan membuat proses penyusunannya memakan waktu lebih lama. Apalagi jika ada banyak sekali bagian yang perlu dikoreksi dan direvisi, sehingga akan merasakan kelelahan yang lebih parah. Menyiasati kesalahan tersebut maka bisa mencoba menyusun kerangkanya terlebih dahulu. Susun setiap bab beserta judul per bab, dan poin-poin sub bab yang akan masuk ke dalam karya ilmiah tersebut. Sehingga saat menyusun karya ilmiah bisa berpegang pada kerangka yang sudah dibuat. Langkah ini mencegah keluar dari sistematika yang berlaku. Menulis di Momen yang Mendukung Menulis karya ilmiah maupun karya tulis jenis lainnya, memang dianjurkan untuk dilakukan di momen yang mendukung. Misalnya saat pikiran bisa fokus, karena aktivitas lain sudah selesai dilakukan. Bisa juga menunggu momen dimana suasana di rumah maupun lingkungan sekitar lebih tenang. Jika Anda masuk ke dalam karakter penulis yang butuh suasana mendukung, maka perlu mencari waktu yang tepat. Tidak sedikit dosen yang menulis di dini hari, karena pikiran lebih segar dan tidak terpecah. Berbeda jika dilakukan di siang hari, maka akan sibuk dengan banyak kegiatan sebagaimana profesi dosen pada umumnya. Oleh sebab itu, pertimbangkan untuk mencari waktu khusus yang mendukung kegiatan menulis. Supaya bisa tetap fokus dan konsentrasi, untuk meminimalkan kesalahan. Dibaca Ulang Usai menulis karya ilmiah, baik satu atau dua bab. Maka penting sekali untuk dibaca ulang, sering disebut dengan tahap proofreading. Tahap ini dilakukan pasca tahap editing, dan tujuannya untuk mengecek ada tidaknya kesalahan yang perlu diperbaiki. Kesalahan umum di dalam penyusunan karya ilmiah adalah kesalahan EYD dan juga typo atau salah ketik. Meskipun typo termasuk kesalahan minor, namun jika terlalu sering dijamin akan menerima kritik yang lebih tajam. Bagaimana mengatasinya? Yakni dibaca ulang dulu, cek kembali kata demi kata apakah yang tidak atau belum sesuai EYD? Apakah kata yang memang typo? Jika memang ada, maka bisa dikoreksi terlebih dahulu, sehingga saat dipublikasikan kondisi isi karya ilmiah sudah sempurna. Fokus pada Topik Kesalahan umum lainnya dalam menyusun karya ilmiah adalah pembahasan yang meluas dari seharusnya. Hal ini juga sering terjadi ketika penulis tidak membuat kerangka tulisan terlebih dahulu. Bisa juga karena kurang fokus dan konsentrasi, sehingga pembahasan menjadi kurang sesuai dengan topik yang diangkat. Meminimalkan kesalahan ini adalah dengan menjaga fokus pada topik. Mulai dari pemilihan waktu menulis yang dirasa paling mendukung, kemudian selalu sediakan air minum khususnya air putih di dekat meja kerja, dan sesekali bergerak untuk melemaskan otot dan saraf yang tegang akibat menulis dalam waktu lama. Kesalahan dalam menyusun karya ilmiah memang sangat mungkin dilakukan oleh siapa saja, baik itu peneliti junior maupun senior. Inilah alasan kenapa proses penulisan memakan waktu lama. Mencoba meminimalkan kesalahan tersebut, maka bisa mencoba beberapa tips di atas. Jangan sampai terlupa pula untuk selalu mengikuti karakteristik dan standar penulisan karya ilmiah. Penulis Wahyudha Wibisono Sumber
99uNG. z1ptfo1dv9.pages.dev/339z1ptfo1dv9.pages.dev/206z1ptfo1dv9.pages.dev/131z1ptfo1dv9.pages.dev/199z1ptfo1dv9.pages.dev/9z1ptfo1dv9.pages.dev/116z1ptfo1dv9.pages.dev/126z1ptfo1dv9.pages.dev/215z1ptfo1dv9.pages.dev/294
karangan ilmiah tidak memiliki karakteristik sebagai berikut